Merupakan dilema
nasional, sebagai negara agraris yang memiliki lahan pertanian, perkebunan, kehutanan
yang dulunya sangat subur, kini sebagian besar telah rusak yang diakibatkan
berlebihnya penggunaan pupuk kimia. Begitu juga akibat penggunaan pupuk kimia telah
merusak kwalitas produk pertanian.
Apakah
penggunaan pupuk kimia tidak baik dan tidak benar? Pupuk kimia
terutama jenis urea tentu saja baik hanya belum tentu benar. Urea baik
sebagai pupuk untuk jangka waktu pendek dan bila digunakan dengan takaran yang
benar.
Berdasarkan pengamatan uji coba dalam waktu yang cukup lama terhadap
daya kerja urea, dapat disimpulkan bahwa urea bukan saja merupakan penyubur
dari bawaan urea akan tetapi urea mampu menguraikan berbagai unsur yang
terkandung dalam tanah menjadi partikel yang sangat halus sehingga memudahkan
diserap oleh akar sesuai kebutuhan tanaman secara alamiah.
Kebutuhan
tanaman atas unsur hara yang diserap melalui akar tentu terbatas jenis dan
takaran sesuai umur dan jenis tanaman itu sendiri, sedangkan seluruh materi
yang ada dalam tanah baik unsur mikro, makro maupun unsur lain yang tidak
dibutuhkan oleh tanaman. Akibat dari ini
tentu lebih banyak hasil urai yang telah menjadi partikel halus dibanding
kebutuhan tanaman.
Kemana hasil
atau sisa partikel yang ada dalam tanah?
Sebagian
partikel halus akan mengendap menjadi lapisan tanpa pori-pori walaupun endapan
ini asalnya tipis tapi kalau perioda cukup lama, seperti di negara kita
pemakaian urea sudah berjalan lebih dari 50 tahun, maka endapan akan cukup
tebal, apalagi para pemakai urea seringkali tidak memperhatikan ketentuan
takaran, wajar saja kalau lahan pertanian/ sawah di negara kita makin hari
makin dangkal.
Salah satu unsur
dalam tanah yang terurai yaitu klay bahan perekat nabati tanah, karena terurai
bahan ini tidak lagi mampu mengikat ion yang saling membutuhkan dalam tanah
seperti kelenturan tanah bahkan bila tanah basah menjadi lumpur licin sedangkan
kalau kering mengeras dan pecah-pecah. Kejadian lain
yang tidak kalah penting adalah sebagian partikel halus berbagai jenis menguap
ke udara bersama uap air terbawa angin ke angkasa bahkan tidak mustahil sampai
lapisan atmosfir tinggi.
Karena luasnya
area hutan, kebun, pertanian di bumi maka jumlah partikel yang terbangpun
jumlahnya tentu sangat banyak, dan dalam waktu puluhan tahun akan kumulatif
menjadi media yang dapat membantu kerusakan ozon di atmosfir.
Hal yang
berdampak langsung bagi kehidupan manusia adalah pengisapan akar dalam tanah.
Tentu bukan hanya yang dibutuhkan sebagai penyubur, tetapi juga secara alami
pohon membutuhkan zat ketahanan tubuh (karena tanaman ingin hidup). Terjadilah
pengisapan partikel halus unsur-unsur yang tidak dapat dicerna bagian-bagian
pohon.
Partikel halus
ini akan tersimpan dalam daun dan buah yang nota bene daun dan buah akan
merupakan makanan manusia. Seperti daun sayuran dan buah-buahan.
Bahan yang tidak
dicerna oleh tanaman juga tidak terkena oleh manusia, bahkan karena zat itu
merupakan zat kekebalan tanaman, untuk manusia akan merupakan benih/bibit yang
dapat menimbulkan penyakit dalam jangka panjang.
Untuk mengatasi
hal tersebut, kita harus memulai berbalik langkah.
Guna mengatasi,
memperbaiki, serta mempertahankan lahan yang kita miliki, agar kembali menjadi
gembur, subur serta ramah bagi lingkungan juga akan menghasilkan produk tanaman
yang aman, sehat dan enak, kita harus segera membangkitkan keberanian untuk
merubah kebiasaan, dari biasa menggunakan pupuk kimia pada pemakaian pupuk alam
atau pupuk organik.
Ini tentu dengan
upaya yang keras dan berkelanjutan memberikan bahan yang dibutuhkan lahan yang
berasal juga dari bahan organik, karena sifatnya unsur organik maka upaya
peningkatan/ perbaikan mutu lahan memerlukan perjuangan bersama dalam waktu
cukup lama. Kami yakin
tindakan mengubah kebiasaan pemakaian pupuk kimia ke pupuk organik merupakan hal yang tepat. Bila selama ini
pandangan terhadap tanaman bahwa akarlah yang mengisap makanan untuk kebutuhan.
Pupuk organik kering yang selama ini beredar di pasar yang populer di sebut “kompos” memang merupakan sebutan sangat tepat mengingat kandung nutrisi dalam material tersebut belum lengkap sesuai kebutuhannya. Namun baik kandungan mikro maupun makro, begitu juga unsur yang lain sebagai kelengkapan pupuk seperti Gybrelin dll.
Pada umumnya
pembuatan “kompos” dari kotoran hewan limbah pertanian atau limbah kota
dilakukan dengan menimbun dan membusukkan dengan bantuan media fermentasi/ aktifator
bio microba, yang sedikit diragukan jenis “microba” apakah betul organik atau
masih menggunakan bahan kimia sebagai “trigger” karena pupuk organik kering atau
kompos masih berwujud Granula dalam pemakaiannya diperlukan waktu agar pupuk
harus berinteraktif dengan lahan tanam, untuk itu perlu ditambahkan nutrisi
sebagai bahan pelengkap yang akan bertindak sebagai perangsang awal sampai
proses interaktif dalam tanah berlangsung.
Ini menjadi
menarik karena dengan dibuatnya pupuk organik cair maka kita dapat memenuhi
paradigma baru dimana seluruh bagian dari pohon/ tanaman memiliki pori-pori yang
bertugas mencari makan disamping bernapas. Dengan cara
menyemprotkan pupuk organik cair pada seluruh bagian tanaman pada saat
pori-pori membuka (pagi hari) maka kita secara langsung memberikan makanan yang
dibutuhkan. Dengan demikian
terjadi keseimbangan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Dalam tanah
kebutuhan akar kita gunakan pupuk organik kering pada bagian atas tanah kita
semprotkan pupuk organik cair.
Dari pengalaman
para petani tanaman pangan/ padi dan petani sayuran serta buah-buahan
menunjukkan bahwa dengan menggunakan kombinasi pupuk organik kering dan pupuk
organik cair telah menghasilkan produk yang jauh lebih banyak dibanding
menggunakan pupuk kimia. Pupuk organik
cair merupakan pupuk yang sangat ideal bila digunakan untuk tanaman yang
memiliki akar gantung seperti : Lada, panili,
anggur juga bunga hias anggrek. Dengan
menggunakan pupuk organik cair dengan perioda penyemprotan agak sering 3-5 hari
sekali tanaman akan bebas dari hama, ini disebabkan karena pupuk organik cair
miliki aroma yang cukup menyengat (bau yang berasal dari bahan baku).
Takaran Penggunaan
Pupuk organik
kering
Untuk perbaikan
degradasi lahan, bila kadar (C) organik tanah :
Kadar (C) organik tanah > 5%, perlu 5
ton/Ha/tahun
Kadar (C) organik tanah 3-5%, perlu 10
ton/Ha/tahun
Kadar (C) organik tanah < 3%, perlu 20
ton/Ha/tahun
Pemberian pupuk
organik sebanyak ini diperlukan agar kesuburan dan kegemburan akan cepat pulih.
Untuk Pemupukan, Kebutuhan pupuk
organik kering pada saat penanaman tergantung jenis komoditi yang menyangkut
umur tanaman, bakal besar pohon, produk yang akan dipanen daun, bunga, buah
atau umbi.
Contoh : 1 pokor
pohon tomat pada saat tanam perlu pupuk + 25-50 gram kering, diulang
pemberian setelah berbunga.
Pupuk Organik
Cair
Kebutuhan pupuk
organik cair untuk penyemprotan dan tergantung dari jenis dan umur tanaman
kebiasaan untuk menyemprot tanaman padi, sayuran sekitar 4-6 L/Ha tiap semprot tentu saja
jumlah ini harus dicampur air 1 : 100.
Seluruh Bagian dari Tanaman
Kini paradigma
orang sudah mulai berubah, dari pengamatan para ahli dan pelaku pertanian di
ketahui bahwa tidak hanya akar yang punyai tugas mencari makanan, tapi hampir
seluruh bagian tanaman berupaya menangkap unsur yang dibutuhkan dan membuang
zat-zat yang tidak dipergunakan lagi. Dengan pori-pori yang terdapat diseluruh
permukaan bagian pohon, tanaman dapat mengisap unsur yang diperlukan sebagai
makanan. Ungkapan baik dan benar akan dan harus dilaksanakan secara utuh.
Baik dan benar
dalam jenis, mutu, jumlah, tata cara maupun waktu kapan kita memulai memberikan
bahan/unsur organik pada lahan agar unsur yang kita berikan dapat berinteraksi
dengan lahan yang akan ditanami, berapa banyak pemberian agar tidak berlebihan
sehingga bukan hanya tenaga tapi biaya tidak keluar secara berlebihan.
Demikian juga
pemberian unsur bahan makanan melalui bagian di luar akar, pemberian pupuk yang
dapat disemprot pada bagian diluar akar agar dapat diserap melalui pori-pori.
Pemilihan jenis
penentuan waktu dan takaran menjadi sangat penting diperhatikan, karena
pori-pori dari tanaman tidak membuka sepanjang hari serta kebutuhan dan
karakter masing-masing jenis tanaman juga berbeda-beda.
JENIS/
KELOMPOK TANAMAN
|
JENIS
PUPUK KOMPOSISI DENGAN AIR
|
CARA
|
WAKTU
|
BAGIAN
YANG DIPUPUK
|
Sayuran
tanpa buah
|
Pupuk organik
kering (POK)
(0,5-1 ons/ batang)
Pupuk
organik cair (POC )
(takaran
1:40)
|
Ditimbun
dalam tanah
Disiram
|
Saat
tanam
Umur
+ 10 hari setelah lilir
Umur
setelah 10 hari dan tiap 2-3 hari 1x.
|
Lubang
tanam penumbuh akar
Sekitar
batang pohon/akar
Seluruh
bagian tanaman diatas tanam
|
Sayuran
berbuah cabe, tomat, dll. Kacang-kacangan.
|
POK
(1-2 ons/ btg)
POC (1 : 100)
|
Ditimbun
dalam lubang tanam
Disemprot
|
Pada
saat tanam
Setelah
umur 10 hari dan tiap 2-3 hari 1x.
|
Masukan
dalam lubang tanam
Seluruh
bagian tanam diatas tanah.
|
Sayuran
berumbi kentang, wortel, lobak.
|
POK
(1-3 ons/ btg)
POC (1 : 100)
|
Ditimbun
dalam lubang tanam
Disemprot
|
Saat
tanam
Setelah
umur 10 hari dan tiap 2-3 hari 1x.
|
Pada
saat tanam
Seluruh
bagian tanam diatas tanah.
|
Jagung,
gandum
|
POK
(2-3 ons/ btg)
POC (1 : 100)
|
Ditimbun
dalam lubang tanam
Disemprot
|
Pada
saat tanam
Setelah
tumbuh 5-10 hari/1x.
|
Dimasukan
dalam lubang
Seluruh
bagian tanam diatas tanam
|
Buah-buahan
industri, cocoa, kopi, lada, vanili.
|
POK
(2-5 ons/ btg)
POC (1 : 100)
10-20
hari/ 1x.
|
Ditimbun
dalam lubang tanam
Disemprot
|
Pada
saat tanam
Setelah
tumbuh 5-10 hari/1x.
|
Dimasukan
dalam lubang
Seluruh
bagian tanam diatas tanam
|
Buah-buahan
konsumsi jambu, jeruk, mangga, dll.
|
POK
(1-2 kg/ btg)
POC (1 : 40)
POC (1 : 100)
|
Ditimbun
dalam lubang tanam
Disiram
Disemprot
|
Pada
saat tanam
6
btl 1x.
20-30
hari/1x.
|
Akar
Sekitar
batang
Seluruh
bagian
|
Tanaman
akar serabut, sawit, kelapa, pakis.
|
POK
(1-5 kg/ btg)
POC (1 : 40)
|
Ditimbun
dalam lubang tanam
Disiram
|
Tanam
Setelah
tumbuh 1-2 btl/1x.
|
Akar
Seluruh
bagian
|
Padi
|
POK
(200-100 Kg/ha)
POC (1 : 100)
|
Sebelum
tanam
Semprot
>10x, setiap 10 hari/ 1x
|
10
hari/1x.
|
Tanah
lahan
Seluruh
bagian
|
Tanaman
produk daun
|
POK
(1-2 kg/ha)
POC (1 : 40)
POC (1 : 100)
|
Timbun
dalam lubang
Siram
Semprot
|
Saat
tanam
Umur
>6 bulan dan 6 bulan sekali
Umur
> 1 bulan, tiap 1 bulan sekali (setelah putih)
|
Lubang
tanam penyubur akar
Pokok
pohon
Seluruh
bagian pohon
|
Sayuran
tanpa buah
|
POK
(1-5 kg/btg)
POC (1 : 40)
POC (1 : 100)
|
Timbun
dalam lubang
Disiram
Disemprot
|
Saat
tanam
Umur
>6 bulan, dan 6 bulan/1x.
Umur
>1 bulan, tiap 1 bulan 1x (setelah putih)
|
Lubang
tanam penyubur akar
Pokok
pohon
Seluruh
bagian pohon
|
Tanaman
keras kinia, karet, jati, kayu-kayuan
|
POK
(1-5 kg/btg)
POC (1 : 40)
POC (1 : 100)
|
Timbun
dalam lubang
Siram
Semprot
rata
|
Saat
tanam
Umur
>1 bulan, setiap 1 bulan /1x.
Umur
>1 bulan, setiap 1 bulan 1x.
|
Lubang
tanam
Pokok
batang
Seluruh
bagian pohon
|
Tanaman
hias
|
POK
POC (1 : 40)
POC (1 : 100)
|
Timbun
dalam lubang
Siram
akar
Semprot
|
Saat
tanam
Setelah
tumbuh dan 1 bulan /1x.
Setelah
tumbuh 10-30 hari/1x
|
Akar
Bagian
akar
Seluruh
bagian pohon
|
Angkrek
|
POC (1 : 500)
POC (1 : 100)
|
Semprot
Semprot
|
Umur
1-12 bulan,
5-10
hari/1x.
Umur
>1 tahun,
5-10
hari/1x.
|
Seluruh
bagian pohon
|
No comments:
Post a Comment